Pohon Meranti (Shorea macrophylla) membuat biji-biji untuk meneruskan keturunannya. Biji-biji itu bisa dibilang adalah bayi-bayi dari ibu pohon Meranti. Sebagai pohon tertinggi di hutan tropis Asia Tenggara, tinggi pohon Meranti bisa mencapai 60 meter. Wah, terbayang kan, betapa tingginya jarak yang harus ditempuh biji Meranti untuk tumbuh di tanah. Hmm, untungnya, pohon Meranti menghasilkan biji bersayap, mirip baling-baling helikopter. Dengan sayap itu, biji Meranti bisa mendarat dengan selamat di tanah, tanpa pecah.
Naungan Kanopi
Kecambah adalah bayi tanaman. Batang dan daun kecambah tanaman masih sangat rentan. Warna batangnya masih putih. Daunnya masih hijau muda.Warna batang dan daun kecambah menunjukkan sel-sel tumbuhan baru itu masih muda. Warna daunnya hijau pucat karena klorofil (zat hijau daun) belum sempurna. Olala, klorofil yang muda ini hanya bisa menyerap sinar matahari yang redup. Oleh karena itu, tidak jarang biji tumbuhan jatuh tidak jauh dari naungan kanopi (tajuk) pohon induknya.
Melengkung Menghindari Matahari
Pernahkah kamu melihat pucuk pakis (Pteridophyta) yang masih muda? Ya, pucuk pakis muda tampak melengkung seperti konde. Kenapa, ya? Ssst, pucuk pakis yang masih muda sengaja melengkung untuk menghindari sinar matahari yang terlalu keras. Soalnya, pucuk itu masih berupa daun-daun yang muda. Klorofil daun muda belum sempurna dan tidak tahan sinar matahari yang keras.
Ajaib, ya, cara tanaman melindung bayi-bayinya!
(Johanna Ernawati)Narasumber: Lyndle Hardstaff. Seed Dispersal. Program Wisata Flora. Kebun Raya Bogor. Bogor.
Sumber: http://www.gramediamajalah.com/read/2013/04/17/452/rahasia-tanaman-melindungi-bayinya#.Ub4t0thVb7Y
Tidak ada komentar:
Posting Komentar